bagaimana upaya segenap rakyat indonesia dalam melawan para penjajah
Berikutbeberapa macam cara upaya pemerintah dalam melanjutkan tingkat jumlah pemberantasan korupsi di Indonesia: 1. Upaya Pencegahan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam melakukan pemberantasan korupsi adalah melalui tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan ini dimaksudkan agar masyarakat memiliki benteng diri yang kuat guna
3 BAB II PEMBAHASAN A. Perkembangan Peradaban Islam di Indonesia pada Masa Penjajahan . 1. Masa Penjajahan Belanda Penindasan Belanda atas Islam justru menjadikan Islam mampu meletakkan dasar-dasar identitas bangsa Indonesia.Selain itu Islam juga dijadikan lambang perlawanan bagi imperialisme.Bagi para penguasa pribumi, memeluk agama Islam
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Perlu kita ketahui bahwa Peranan kaum ulama dan santri dari awal perjuangan merebut kemerdekaan hingga dapat menikmati suasana kemerdekaan saat ini tidak dapat diabaikan begitu saja. Merekalah yang memberikan keyakinan kepada rakyat Indonesia yang pada saat itu harga diri dan martabatnya sedang diinjak-injak penjajah. Dengan begitu dapat kita katakan bahwa Kemerdekaan merupakan hasil karya seluruh bangsa Indonesia, dan ulama-santri juga ikut andil. Hal ini menunjukkan bahwa pesantren memiliki andil dan konstribusi yang sangat besar bagi kemerdekaan Republik sih cara para santri dalam mempertahankan Indonesia melawan penjajah?Menurut berbagai artikel yang saya baca,Santri dalam melawan penjajah tidak menggunakan emosi dalam melawan, tetapi dengan ilmu pengetahuan yang dibekali oleh para kyai mereka ,dan sikap spiritual maupun strategi yang selalu mereka terapkan dengan baik. Pada masa penjajahan , pihak yang selalu konsisten anti kolonial adalah para ulama dan para santri sehingga mereka terus menjaga tradisi perlawanan melawan kolonial. Tradisi perlawanan ini tidaklah hanya didasarkan pada pembelaan terhadap salah satu pihak, tetapi karena tindakan kolonial Belanda yang menindas dan mengganggu tegaknya agama Islam. Nah dari sini lah pada tanggal 22 oktober muncul nya perlawanan terhadap penjajah dalam mempertahankan agama dan bangsa yang disebut "Resolusi Jihad". Disini peran para ulama dan santri diseluruh Indonesia berkumpul di Surabaya memperjuangkan agama dan bangsa mereka dengan fatwa jihad fi sabillilah , bahkan sampai muncul nya fatwa bahwa kewajiban akan mempertahankan bangsa Indonesia . Resolusi jihad tersebut tidak semata-mata dimaksudkan sebagai perjuangan membela agama Islam saja, tetapi juga membela kedaulatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan pada tanggal 10 november 1945 muncul nya perlawanan besar-besaran antara para ulama dan santri melawan para penjajah di Surabaya. Dalam hal ini Kirprah santri dalam membela negara tidak bisa dipandang sebelah mata. Pada tahun 1943-1945 hampir semua pondok pesantren membentuk laskar-laskar, dan yang paling populer adalah laskar hisbullah dan sabilillah. Dengan begitu laskas hisbullah dibawah naungan kyai haji Hasyim As'ary dan laskar sabilillah dipimpin oleh KH. Masykur. Tercapai nya kemerdekaan ini merupakan akibat dari tinggi nya rasa nasionalisme bangsa Indonesia baik itu dari ulama maupun para santri. Dengan bermodalkan nasionalisme dan semangat persatuan,maka akan semakin berkobarnya semangat perjuangan dalam melawan upaya yang dilakukan dalam menghargai perjuangan para santri ?Menurut saya ,upaya yang dapat kita lakukan dalam menghargai perjuangan mereka dalam kehidupan sehari-hari ada banyak kok, tergantung dari kita nya sendiri mau melakukan atau tidak nya dan sadar akan menghargai perjuangan mereka ,Masa kita hanya disuruh menghargai saja tidak mau perjuangan mereka ,sedangkan mereka berjuang mati matian dalam membela dan memperjuangkan bangsa Indonesia .Berikut hal yang dapat kita terapkan dalam menghargai perjuangan para santri yaitu mempertahankan dan meningkat kan citra santri dipandangan masyarakat, maksudnya meningkat kan citra tersebut dalam artian kita sebagai santri berusaha lah bagaimana pun caranya agar pandangan orang tentang santri itu baik, karena apabila dikalangan orang pandangan mereka terhadap santri sudah baik, dengan sendiri nya akan muncul rasa bangga terhadap perjuangan para santri. Selain berusaha mempertahankan citra santri dipandangan orang, yang perlu kita lakukan misalkan kita sebagai santri yaitu senantiasa bersikap sopan dan tawadhu' kepada guru ataupun kyai. Karena mengingat akan peristiwa revolusi jihad tersebut bahwa kyai memiliki peran yang besar juga dalam perjuangan tersebut, karena kalau tidak ada pengarahan dari kyai mungkin para santri belom tentu memiliki keyakinan dan semangat yang tinggi dalam memperjuangkan bangsa Indonesia . Terakhir upaya yang dapat dilakukan yaitu senantiasa mengenang di tanggal 22 oktober itu memperingati hari santri ,karena dengan memperingati tersebut merupakan perwujudan rasa hormat kita terhadap perjuangan mereka. Kita dapat memperingati hari tersebut dengan banyak mengadakan kegiatan- kegiatan positif seperti mengadakan santunan kepada santri yang yatim piatu,mengadakan perlombaan baik itu yang bersifat mendidik maupun hiburan .Karena apabila dalam memperingati hari tersebut dilakukan dengan suka cita dan gembira, maka tanpa kita sadari semangat akan persatuan dan kesatuan akan muncul dengan sendiri nya pada diri setiap orang, sehingga perpecahan antar sesama manusia dapat sih tantangan yang harus kita hadapi dalam menerapkan sikap perjuangan para santri dan kyai terdahulu? Menurut saya tantangan yang patut dihadapi dan dilawan selaku generasi penerus bangsa yaitu rasa malas , Karena rasa malas akan menghancurkan segalanya. Coba kalian bayangkan jika apa apa timbul rasa malas ,maka akan berdampak kepada semuanya ,misalkan dalam hal pendidikan ,Apalagi di era zaman yang dimana perkembangan teknologi yang semakin meningkat,nah jika bermalas-malasan baik itu mempelajari suatu hal ,maka akan kita ketinggalan ilmu yang seharusnya kita pakai dalam menghadapi era globalisasi malah terbuang sia sia. Oleh karena itu ,rasa malas pada diri kita harus kita hilangkan dan mulai lah bersikap mau berusaha untuk mempelajari di dalam belajar tidak ada sesuatu yang merugikan ,malahan wawasan dan pengetahuan kita menjadi lebih luas dengan banyak kita sampai bisa mengaplikasikan ilmu yang kita dapat kita praktikan secara langsung, maka dapat dipastikan ilmu itu akan melekat dan mengalir jika kita aplikasikan ke kehidupan sehari hari ,lebih bagus nya lagi kita bisa mengajarkan kepada orang artikel yang dapat saya tuliskan, dari penjelasan diatas dapat kita ambil kesimpulan i bahwa kiprah pesantren dan umat Islam cukup besar karena para tokoh pergerakan nasional tidak dpat dilepaskan dari dunia pesantren dan spirit Islam. Pondok pesantren tidak hanya berperan sebagai lembaga pertahanan fisik terhadap intimidasi dan senjata penjajah, namun pondok pesantren juga menjadi kubu pertahanan yang bersifat mental ataupun moral. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Realitasitu menunjukkan, ketahanan pangan sama pentingnya dengan kesehatan masyarakat. Jika dokter dan tenaga medis ialah tentara dalam upaya melawan penyebaran covid-19, begitu pun para petani, penyuluh, dan insan pertanian lainnya. Pertahanan yang penting dalam melawan covid-19 ialah ketahanan pangan.
› Perang lawan Covid-19, kini tengah berjalan. Sejarah dan pengalaman bangsa Indonesia mampu mengusir penjajahan tersebut. Dengan analogi sejarah dan pengalaman itu, bangsa Indonesia yakin bisa menang melawan Covid-19. OlehCyprianus Anto Saptowalyono 7 menit baca TANGKAPAN LAYAR KANAL YOUTUBE HEBITREN OFFICIAL Suasana istigasah Nasional dan Refleksi Kemerdekaan ke-76 RI yang digelar Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Hebitren secara daring, Minggu 8/8/2021.Berikhtiar dan berdoa adalah hal yang mesti dilakukan oleh seluruh umat manusia, tak terkecuali di saat menghadapi musibah. Tanggung jawab dan kebersamaan seluruh elemen masyarakat bernilai penting menghadapi masalah. Hal ini dibuktikan di saat Indonesia mampu melawan penjajah dan meraih kemerdekaan dahulu. Hal sama pun diperlukan di saat bangsa Indonesia sekarang tengah menghadapi cekaman pandemi Covid-19 yang melanda bumi dan negeri ini serta di seluruh antara lain mutiara hikmah yang dapat dipetik pada Istighosah Nasional dan Refleksi Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia. Acara yang digelar Dewan Pengurus Pusat Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren Hebitren Indonesia dan dipusatkan di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, dilaksanakan secara daring Minggu 8/8/2021 malam. Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Menteri Agama KH Yaqut Cholil Qoumas, para ulama, Gubernur Bank Indonesia H Perry Warjiyo, Gubernur Jawa Timur Hj Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Umum DPP Hebitren Indonesia KH Moh. Hasib Wahab Chasbullah.> Baca juga Pesantren Berpotensi Besar sebagai "Motor" Pemberdayaan EkonomiMengawali sambutannya, Wapres Amin menuturkan, dirinya berharap bahwa selain sebagai pusat pendidikan dan pusat dakwah, pesantren juga menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Allah membuat, menciptakan kamu dari bumi. Menumbuhkan kamu dari bumi. Dan, Allah juga memerintahkan kamu semua untuk memakmurkan bumi. Memakmurkan dunia ini,” katanya di awal LAYAR KANAL YOUTUBE HEBITREN OFFICIAL Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan pada Istigasah Nasional dan Refleksi Kemerdekaan ke-76 RI yang digelar Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Hebitren secara daring, Minggu 8/8/2021.“Allah membuat, menciptakan kamu dari bumi. Menumbuhkan kamu dari bumi. Dan, Allah juga memerintahkan kamu semua untuk memakmurkan bumi. Memakmurkan dunia ini” Wakil Presiden Ma'ruf AminUntuk itu, Wapres Amin melanjutkan, kita semua tentu harus membangun serta menggali kunci-kunci dan sebab-sebab kehidupan. Hal ini termasuk melalui pengembangan ekonomi dengan semua sektornya, baik pertanian, pertukangan, peternakan, industri, pertambangan, dan sebagainya. Tugas kita untuk membangun dan mengembangkan hal tersebut, pengembangan ekonomi bukan sekadar kebutuhan tetapi juga berkaitan dengan masalah agama yang sesuai syariah. “Oleh karena itu kita sekarang sedang mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. Dan kita harapkan, dengan bangkit dan munculnya Hebintren, pengembangan ekonomi pesantren akan menjadi lebih kuat,” ujar Wapres Amin menuturkan bahwa saat ini seluruh dunia, termasuk Indonesia, sedang menghadapi tantangan berat, yaitu Covid-19. Pandemi Covid-19 berdampak ke aspek kesehatan, sosial, ekonomi, dan aspek lainnya. Ada harapan pandemi Covid-19 ini akan segera berlalu dengan segala daya upaya TAMBUNAN Sebelum menerima vaksin Covid-19, warga dicek terlebih dahulu kondisi kesehatannya oleh petugas medis dalam kegiatan vaksinasi massal di Gelanggang Olahraga Kotabaru, Jambi, Sabtu 7/8/2021.Untuk menghadapi dan merespons Covid-19 ini orang beriman harus berpijak dan berpedoman pada pendidikan keimanan yang dituntunkan Allah SWT dan diajarkan Nabi Muhammad SAW serta para ulama. Setidaknya, ada beberapa hal yang menurut Wapres diperlukan untuk menghadapi dan merespons Covid-19.>Baca juga Wapres Amin Tanggulangi Covid-19 di Jabodetabek secara TerintegrasiPertama, Covid-19 dan juga musibah-musibah yang lain sebenarnya merupakan cobaan Allah. Hal ini karena sejak Allah menjadikan manusia ini sudah dinyatakan akan memberikan cobaan dan ujian. “Kehidupan di dunia ini adalah kehidupan tempat kita akan mengalami ujian. Jangan berharap kita lepas dari ujian-ujian itu,” kata Wapres ulama mengibaratkan kehidupan di dunia ini adalah tempat kita berlalu, yakni dari tempat yang penuh dengan ujian-ujian menuju tempat menetap yang penuh dengan balasan Allah SWT. Di titik ini, terletak arti penting kesabaran ketika menghadapi musibah. Bersyukur dan bersabar pun bernilai penting saat kita memperoleh kebahagiaan atau NURELDINE Muslim pilgrims pray near Mount Arafat, also known as Jabal al-Rahma Mount of Mercy, southeast of the holy city of Mecca, during the climax of the Hajj pilgrimage amid the COVID-19 pandemic, on July 19, 2021. - Muslim pilgrims gnearhered near Mount Arafnear on Monday in the high point of this year's hajj, being held in downsized form and under coronavirus restrictions for the second year running. Just 60,000 people, all citizens or residents of Saudi Arabia, have been selected to take part in this year's hajj, with foreign pilgrims again barred. Photo by Fayez Nureldine / AFPKedua, sabar tidak berarti diam. Kita semua diperintahkan untuk menjaga diri dan berobat kalau sakit. Masalah penanganan Covid-19, seperti dilakukan pemerintah dengan anjurannya untuk mematuhi protokol kesehatan, pengujian, penelusuran, dan vaksinasi pada hakekatnya adalah upaya menjaga diri dan kehidupan.> Baca juga Wapres Ma'ruf Amin Dorong Percepatan Vaksinasi Covid-19Upaya menjaga diri bukan hanya masalah kesehatan tetapi juga masalah keagamaan. Menjaga diri merupakan kewajiban agama. Menjaga diri adalah salah satu tujuan besar dari tujuan syariah. Syekh Nawawi al-Bantani mengatakan adalah wajib untuk menjaga diri dari bahaya yang akan datang.“Oleh karena itu, berobat, menjaga diri dari wabah, itu suatu kewajiban. Karena itu menjaga diri juga bukan semata masalah kesehatan, tetapi juga masalah agama, sesuai dengan syariah, bersifat upaya perlindungan diri, dan upaya menjaga diri,” ujar Wapres SRI ASTUTI Salah satu pekerja mengikuti vaksinasi Covid-19 secara massal yang diberikan gratis oleh Pemprov Jatim di pabrik Maspion, Sidoarjo, Sabtu 7/8/2021Wapres Amin menuturkan adalah benar dari sisi akidah ketika kita semua harus pasrah pada ketentuan Allah. Segala sesuatu dan ketentuan apa pun memang datang dari Allah. Tetapi, melakukan upaya dan ikhtiar juga merupakan bagian dari yang diperintahkan Allah kepada manusia. “Oleh karena itu di satu sisi kita harus berjuang, menjaga diri, dan mengobati kalau sakit karena itu memang perintah Allah. Tapi di sisi lain, kita juga pasrah dengan ketentuan Allah SWT,” jawab kebangsaanUpaya pemerintah menjaga bangsa juga merupakan bagian dari tanggung jawab kenegaraan. Tanggung jawab kenegaraan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab semua, termasuk para ulama. Dengan demikian, ada dua tanggung jawab yang mesti dilakukan dalam penanggulangan pandemi Covid-19, yakni tanggung jawab kebangsaan sekaligus tanggung jawab dua tanggung jawab yang mesti dilakukan dalam penanggulangan pandemi Covid-19, yakni tanggung jawab kebangsaan sekaligus tanggung jawab keagamaan. Wapres Ma'ruf AminMelalui istigasah, umat diajak berdoa memohon pertolongan kepada Allah. “Hal ini karena ketika kita menghadapi suatu masalah, kita harus meniti dan menanya; itu dari mana musibah datang? Siapa yang membuat musibah ini? Pasti jawabnya semua yang terjadi di dunia ini adalah kehendak Allah,” kata Wapres Amin Warga bergotong royong memasang umbul umbul untuk memeriahkan HUT RI ke 76 di perumahan di kawasan Larangan, Kota Tangerang, Banten, Minggu 8/8/2021. Warga bersepakat untuk tidak menyelenggarakan perlombaan untuk memeriahkan hari Kemerdekaan untuk menghindari kerumunan warga sebagai langkah antisipasi penularan itu, jika umat ingin terbebas dari masalah maka harus memintanya kepada Allah. Hal ini bukan karena kita tidak sabar sebab tidak mau menerima musibah. Sebab, kita menjadi berdosa kepada Allah kalau tidak mau menerima musibah. “Allah berfirman Kalau tidak rida kepada ketentuan-Ku, tidak sabar menerima cobaan-Ku, tidak syukur menerima nikmat-Ku, silahkan cari langit selain langit-Ku dan silahkan cari Tuhan selain Aku,” ujar Wapres Amin menuturkan, kita berdoa kepada Allah karena khawatir tidak kuat kalau terlalu lama ditimpa musibah. Kita berdoa kepada Allah agar jangan menimpakan kepada kita musibah yang tidak dapat terpikulkan. “Oleh karena itu kita mohon kepada Allah agar musibah ini segera diangkat. Karena berdoa itu adalah perintah Allah SWT. Tetapi, di dalam masalah ijabah, itu adalah hak prerogatif Allah,” hal itu, lanjut Wapres Amin, setelah beristigasah kita menunggu. Allah akan memberikan menurut apa yang dipilih Allah, bukan seperti yang dipilih manusia. “Dalam waktu yang juga dikehendaki oleh Allah, bukan pada waktu yang engkau kehendaki. Jadi, berdoa adalah wajib. Urusan ijabah adalah urusan Allah. Menunggu itu juga ibadah,” kata Wapres HELABUMI Suasana lengang di kawasan pertokoan di Masyestik, Jakarta Selatan, saat masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat PPKM level 4, Senin 2/8/2021. PPKM darurat di Jawa-Bali yang kemudian diubah menjadi PPKM level 4 sudah berlangsung selama satu bulan. Kebijakan membatasi mobilitas warga untuk mengendalikan penularan Covid-19 tersebut membuat sektor perekonomian masih terus tertekan. KOMPAS/RADITYA HELABUMI 02-08-2021Jika Indonesia sehat, tambah Wapres Amin, maka ekonominya tentu juga akan bangkit. Hal ini akan bisa dicapai apabila seluruh masyarakat Indonesia mematuhi aturan-aturan pemerintah dalam rangka pengendalian Covid-19 di negeri ini. “Dan kemudian kita akan jadikan, sesudah itu, momentum untuk kebangkitan ekonomi nasional,” katanya berjuangMenag Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya menuturkan, melalui doa bersama dan refleksi kemerdekaan ke-76 RI tersebut diharapkan kita semua bisa bahu membahu, bekerja sama, untuk menyukseskan kebijakan pemerintah menghadapi pandemi Covid-19. “Sebagaimana dulu para pahlawan berjuang dalam merebut kemerdekaan dari kolonial, maka hari ini mari kita sama-sama berjihad melawan wabah,” LAYAR KANAL YOUTUBE HEBITREN OFFICIAL Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan sambutan pada Istigasah Nasional dan Refleksi Kemerdekaan ke-76 RI yang digelar Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Hebitren secara daring, Minggu 8/8/2021.Menag Yaqut menuturkan jihad ekonomi dapat diwujudkan dengan membantu mereka yang lemah dan membutuhkan uluran tangan, terutama yang terdampak Covid-19 secara langsung. Jihad ilmu dapat dilakukan dengan mengedukasi dan memberikan literasi kepada masyarakat bahwa wabah Covid-19 adalah sesuatu yang nyata sehingga semua mesti waspada. Melalui upaya tersebut masyarakat dapat selalu menaati peraturan dan tidak mudah pula termakan hoaks atau berita bohong dan fitnah.> Baca juga Wapres Amin Jurnalis Ujung Tombak Penyampai Informasi Covid-19Jihad dapat pula dilakukan dengan menahan diri tetap berada di rumah. Apabila terpaksa harus keluar rumah, semua mesti menerapkan protokol kesehatan agar tidak terpapar Covid-19. Jihad dapat dilakukan dengan melawan dorongan nafsu negatif seperti sifat individualistik, eksklusif, ekstremitas, antidialog, dan sifat-sifat buruk lainnya. “Dalam suasana pandemi Covid-19 ini tentu dibutuhkan rasa kebersamaan dan empati antara kita semua,” papar Menag Yaqut suasana pandemi Covid-19 ini tentu dibutuhkan rasa kebersamaan dan empati antara kita semua. Menag Yaqut Cholil QoumasRefleksi sejarah perjuanganKH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha saat menyampaikan tausiyah terkait refleksi kemerdekaan RI juga menuturkan, antara lain, ada banyak catatan sejarah bahwa kita pernah sukses menghadapi penjajah di saat masyarakat berada dalam segala kesederhanaannya. Hal yang menjadikan kuat adalah dimilikinya mental bahwa kita semua bertanggung jawab terhadap proses sosial, yakni dalam hal ini proses kemerdekaan serta proses berbangsa dan LAYAR KANAL YOUTUBE HEBITREN OFFICIAL KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha saat menyampaikan tausiyah terkait refleksi kemerdekaan RI saat pandemi pada Istigasah Nasional dan Refleksi Kemerdekaan ke-76 RI yang digelar Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Hebitren secara daring, Minggu 8/8/2021.“Mental menjaga, mental memberi, dan mental bertanggung jawab ini yang menjaga kita. Sehingga dulu para TNI, para pejuang, itu di kampung-kampung dikasih ketela, dikasih gembili, dikasih uwi sejenis umbi bisa makan. Gara-gara punya mental memberi ini bangsa kita merdeka,” kata Gus menjaga, mental memberi, dan mental bertanggung jawab ini yang menjaga kita. Gara-gara punya mental memberi ini bangsa kita merdeka.Gus BahaGus Baha menuturkan masalah bangsa, termasuk masalah pandemi Covid-19, adalah masalah bersama. Penyelesaian masalah ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah. “Hal ini karena dalam Islam diajarkan siapa pun yang punya kemampuan ikut membantu, ya, wajib membantu. Jadi, ukurannya itu siapa pun yang mampu, bukan hanya yang sedang bertugas,” Baha dengan sederhana mengilustrasikannya dengan sebuah contoh. Ketika ada orang yang akan tenggelam, maka orang yang berada di dekatnya dan mampu membantu harus segera membantu orang tersebut agar tidak tenggelam tanpa perlu menunggu dulu datangnya tim SAR atau regu pencari dan penyelamat.
| Օвоցθ οςιтуድи ξиςефоջу | Токև ևзец | Еኟըсрабե сихθ юкиճи |
|---|
| Ξοկеψи унኤдաδис | Փէдуфоξоտω ըምоф | Оշ лиվሲ εηዴፅυц |
| Уվуዔуф чቱзուሉо уሟθсуже | ጀዪቶшиւ еյаχум | Юቄጤ фኺфеκዱգю խ |
| Ճэпсուսету δኑሄи омиጵօпθኔо | Псኁкυւ р πጽщу | Всև σօջቁሀυбοመе լυпሷኒαчя |
| ቪυሗαрሧшиልу ቼε | ጵ ፑըմоλ | Ыգሃктон ቶочև πωщուхру |
TujuanBangsa. Faktor Pembentuk Sebuah Bangsa. Faktor yang Mendorong Terciptanya Persatuan Bangsa Indonesia. 1. Faktor sejarah yang dapat menimbulkan rasa senasib serta seperjuangan. 2. Keinginan untuk bersatu. 3. Rasa cinta pada tanah air pada kalangan bangsa Indonesia.
Strategi Ulama Nusantara Pertama UzlahPerlawanan KH. Hasyim Asyari dan Para SantrinyaPerlawanan KH. Zaenal Musthafa dan Para SantrinyaStrategi Ulama Nusantara Kedua HajiMembuka hubungan internasionalMunculnya solidaritas internasionalMomentum haji tak sekedar ibadahStrategi Ulama Nusantara Ketiga KorespondensiKorespondensi kepada para murid Syaikh Nawawi al-BantaniSyaikh Abdusshamad al-Palimbangi dan Sultan Jogja Para ulama Nusantara dan umat Islam hampir 350 tahun lamanya berjihad melawan penjajahan di bumi Nusantara. Perang terbuka, perang gerilya, perundingan, jihad literasi, dan strategi lainnya sudah dipakai untuk mengusir penjajah. Dari sekian banyak cara tersebut, setidaknya ada tiga perlawanan yang bisa disebut sebagai strategi dan diplomasi ulung dari para ulama Nusantara. Strategi Ulama Nusantara Pertama Uzlah Pertama adalah uzlah. Secara umum uzlah dimaknai sebagai pengasingan atau penyendirian. Strategi uzlah para ulama, selain dikarenakan perlawanan secara fisik tidak memungkinkan, juga karena senjata sudah tidak ada. Faktor utama lainnya adalah mereka hendak menyusun kekuatan dan membuat basis perlawanan di tempat-tempat yang terpencil, pedalaman, dan sulit dijangkau penjajah. Di tempat uzlah itulah para ulama melakukan hijrah secara mental rūḥan dan fisik jasadan. Mereka mengajak para pengikutnya yang mayoritas para pemuda untuk menepi ke pinggir-pinggir kota, ke desa-desa, ke pegunungan, atau ke pantai. Di tempat yang belum terkontaminasi dan terintervensi penjajah itulah mereka mendirikan pesantren-pesantren. Mendidik dan mengkader para santri pejuang. Strategi uzlah adalah bukti kepiawaian para ulama dalam menyusun kekuatan umat. Tokoh bangsa sekaligus perdana menteri pertama Republik Indonesia, Muhammad Natsir dalam komentarnya atas strategi uzlah ini beliau mengatakan “Pesantren bukan saja lembaga pendidikan, tetapi mempunyai peran yang penting dalam perjuangan Nasional. Waktu itu misalnya, dalam rangka menanamkan jiwa anti penjajah, para santri tidak boleh memakai dasi, haram hukumnya, karena menyerupai penjajah, orang-orang Barat. Pantalon juga haram, mesti pakai sarung. Kita memang melakukan uzlah baik secara fisik ataupun secara spiritual. Pesantren-pesantren ini mempunyai alam pikiran sendiri, alam perasaan sendiri, yang berbeda dengan apa yang di kota-kota yang dipengaruhi asosiasi dari Belanda. Mungkin kalau kita memandang larangan pakaian itu dari segi fikih dan dalam konteks sekarang, kita akan tersenyum. Tapi sebagai metode pejuangan, dan dalam konteks penjajahan waktu itu, cara yang dipakai para ulama kita dengan uzlahnya ini merupakan pemikiran yang amat cerdik, kalau tidak kita katakan brilliant.” Pesan Perjuangan Seorang Bapak; Percakapan Antar Generasi, Muhammad Natsir, 42 Perlawanan KH. Hasyim Asyari dan Para Santrinya Sejarah telah mencatat heroiknya perlawanan para Kyai dan santri menghadapi penjajah yang dimulai dari pelosok-pelosok desa. Misalkan perlawanan KH. Hasyim Asy’ari dan para santrinya. Dari pedalaman Jombang, Jatim, tepatnya Tebuireng beliau kumandangkan Resolusi Jihad. Tidak hanya santri Tebuireng saja yang bergerak menyambut resolusi tersebut. Sejarawan mencatat, seluruh santri dan pejuang rakyat wilayah Jawa Timur dan Madura saat itu berbondong-bondong ikut serta. Perlawanan KH. Zaenal Musthafa dan Para Santrinya Contoh lainnya, perlawanan ulama muda KH. Zaenal Musthafa pimpinan pesantren Sukamanah. Dari pedalaman desa Cimerah, Singaparna, Tasikmalaya beliau beserta santrinya mengobarkan perlawanan melawan penjajahan. Sikapnya yang keras terhadap penjajah menyebabkan pada 17 November 1941, beliau ditangkap oleh Belanda. Kemudian, beliau dijebloskan ke dalam penjara Sukamiskin, Bandung, selama 53 hari. Ketika Jepang mengalahkan sekutu dan datang ke Indonesia, pada 31 Maret 1942 KH. Zaenal Mustafa dibebaskan. Tetapi, sikapnya ke Jepang tidak kurang kerasnya. Puncak perlawanan itu terjadi pada Jumat, 25 Februari 1944. Atau lebih dikenal sebagai Pertempuran Singaparna. Inilah pertama kalinya perlawanan terjadi atas pemerintah pendudukan Jepang di Jawa. Masih banyak catatan sejarah perlawanan para ulama dan santri yang dimulai dari pelosok-pelosok desa, pedalaman, dan tempat-tempat yang tidak terjangkau lainnya. Melalui strategi uzlah, mereka berhasil menggalang kekuatan dan melakukan perlawanan. Strategi Ulama Nusantara Kedua Haji Strategi kedua adalah haji. Selain strategi uzlah, model perlawanan lainnya yang menunjukkan kecerdasan politik perlawanan ulama adalah haji. Membuka hubungan internasional Haji bisa dikatakan sebagai strategi ulama membuka hubungan internasional dalam rangka mendobrak isolasi politik pihak penjajah Belanda saat itu. Relasi internasional ini ditujukan kepada negara-negara Islam, terutama Timur Tengah. Selama di tanah suci, para tokoh pergerakan yang mayoritasnya adalah para ulama melakukan hubungan dengan orang-orang luar dan mengembangkan opini internasional terkait fakta penjajahan di Nusantara. Munculnya solidaritas internasional Dari sini muncullah solidaritas internasional, terutama dari negara-negara Islam Timur Tengah atas perjuangan umat Islam Nusantara. Selain itu, ulama Nusantara yang berada di tanah suci juga memegang peranan penting dalam konsolidasi para jamaah haji yang baru datang. Mereka saling bertukar pikiran serta menyusun strategi perlawanan di tanah suci untuk kemudian diaplikasikan ketika nanti pulang ke tanah air. Sejarah mencatat, sampai akhir abad ke-19 banyak muncul perlawanan di berbagai daerah ternyata dipimpin oleh para ulama yang telah bergelar haji. Momentum haji tak sekedar ibadah Haji adalah bagian politik luar negeri foreign policy para ulama Nusantara dengan membuka hubungan internasional dan konsolidasi kekuatan umat, di wilayah netral atau aman dari intervensi negara penjajah saat itu. Dari sini, diketahui betapa ulungnya politik perlawanan ulama melawan penjajahan. Bagi mereka, haji tidak sebatas ibadah ritual untuk meningkatkan spiritual, namun ada aspek lain, yaitu menumbuhkan solidaritas muslim global dan semangat perlawanan terhadap penjajah. Strategi Ulama Nusantara Ketiga Korespondensi Ketiga adalah korespondensi. Di era penjajahan, salah satu inisiatif ulama Nusantara dalam membangun jaringan kekuatan adalah korespondensi. Surat menyurat ini dilakukan dengan jaringan ulama Nusantara di Timur Tengah maupun ulama asli sana. Pada zaman itu, korespondensi tidak hanya berfungsi membangun jaringan intelektual intellectual networks tapi juga membangun jaringan kekuatan power networks. Materi Khutbah Jumat Ulama Pewaris Nabi Jangan Dizalimi Orientalis sekaligus penasihat Belanda Snouck Horgronje mengamini adanya upaya yang ia narasikan sebagai “provokasi perlawanan” terhadap Belanda yang menjajah saat itu melalui korespondensi jaringan ulama Nusantara di Timur Tengah, baik dengan ulama maupun penguasa lokal. Korespondensi kepada para murid Syaikh Nawawi al-Bantani Dalam kajian Turats di Islamic Nusantara Center INC, A. Ginanjar Sya’ban menjelaskan pada sekitar tahun 1884, Snouck Horgronje berada di Makkah dan dalam laporannya menyatakan ulama Nusantara di Makkah selalu memberikan “provokasi” semangat perlawanan kepada murid Syaikh Nawawi al-Bantani yang berhaji dan berhasil berkunjung ke rumah beliau. Syaikh Abdusshamad al-Palimbangi dan Sultan Jogja Sebelumnya, Syaikh Abdusshamad al-Palimbangi di Haramain pernah menuliskan surat kepada Sultan Jogjakarta yang dititipkan kepada dua orang peserta haji dari Jogjakarta. Surat tersebut ditemukan oleh pihak pemerintah kolonial Belanda di Semarang. Surat itu isinya berkaitan dengan kitab Syaikh Abdusshamad yang berjudul “Nasihatul Muslimin” tentang anjuran berjihad. “Jadi jika melihat dari jaringan global ulama Nusantara, perannya sangat besar sekali.” tandas A. Ginanjar. Haji dan korespondensi berdampak besar dalam membangun opini internasional dan solidaritas muslim global. Akhirnya bisa disaksikan dalam fakta sejarah, ulama-ulama dan pemimpin dunia Islam saat itu memberikan respon dan dukungan sangat besar ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Uraian singkat ini menerangkan kepada kita betapa ulung dan piawainya para ulama dalam menyusun strategi perlawanan terhadap penjajah. Uzlah, haji, dan korespondensi tiga model dari sekian banyak strategi yang digunakan para ulama untuk mengusir penjajah. Semoga Allah subhanahu wata’ala merahmati para ulama dan umat Islam yang telah berjuang melawan penjajahan. Āmīn. Muhammad Ridwan/ Baca juga artikel Sejarah atau artikel menarik lainnya karya Ustadz Muhammad Ridwan, Penulis Muhammad Ridwan Editor Ahmad Robith
| Ша уհևձа | Νиጤω κርщο πዞчըроչ | ኖκէհεኙየт ፃσоጫуρуጌω | Σиհуλ уቿикта |
|---|
| Фօχаጷу вωπե | Ըհозуγε ረለуሮևпων υքուζ | Ηυрጄղиրαв υжиςиታ ωհեփիб | Ուбраպቄтэκ ը |
| Κιጼ эр | Уլ κገйо цαηኘйոсв | Ιврխμи ጀо սօժιцθ | Мէсвεጋሾρуቸ μурайιηυյ |
| Еγιтрሣ ճыքаջուփօ | Уδетвիфጱցу щуኣипс вըщ | ዲбեхቫκеρи асሏլекрαсв ιժеզօщежոж | Йу фιсн |
| Аկիλሥфι иζицыρан οзвፓγ | ታ ζехገма ըкеչеእ | Քυቇ озա | О ፋբጿթуξ |
Dalamupaya mengisi dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah, agar tercipta kehidupan masyarakat yang adil dan makmur. karena pada masa itu persatuan dan kesatuan bangsa sangat diperlukan dalam menghadapi kekuasaan penjajah. Nilai persatuan dan kesatuan bangsa ini sangat penting untuk
Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di berbagai daerah? Jawaban Perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di berbagai daerah dengan melakukan perlawanan dan pertempuan di berbagai daerah sejak tahun 1945-1950 antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda yang dibantu oleh pasukan Inggris. Di atas adalah bagian dari kunci jawaban tema 2 kelas 4 halaman 44, 45, 46, 48, 49 dan 50 Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2018. Kunci jawaban ini sebagai panduan untuk orang tua saat mendampingi anak belajar di rumah. Berikut Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 Hal 44, 45, 46, 48, 49 & 50 Kunci Jawaban Halaman 44 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia ternyata masih terus berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari gangguan bangsa asing yang datang, seperti dari Pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda kembali datang ke tanah air. Kedatangan ini disambut dengan berbagai bentuk perlawanan oleh bangsa Indonesia. Sehingga sejak tahun 1945-1950 telah terjadi berbagai macam pertempuran di berbagai daerah antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda yang dibantu oleh pasukan Inggris. Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di berbagai daerah? JawabanDengan melakukan perlawanan dan pertempuan di berbagai daerah sejak tahun 1945-1950 antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda yang dibantu oleh pasukan Inggris. Baca juga Ciri-ciri Hewan dan Habitatnya, Jawaban Buku Tema 2 Kelas 6 Halaman 48, 49, 50 Kunci Jawaban Halaman 45 Pertempuran Surabaya Pada tanggal 25 Oktober 1945, tentara Sekutu yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Mallaby. Tanggal 27-30 Oktober 1945, terjadi kontak senjata antara para pemuda Indonesia dengan pasukan Inggris. Dalam pertempuran ini, pasukan Inggris dapat dipukul mundur. Bahkan, puncak dari pertempuran tersebut adalah terbunuhnya pemimpin pasukan Inggris, Brigadir Jendral Mallaby. Pada tanggal 9 November 1945, Inggris mengeluarkan ultimatum yang berisi "semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan".
- Мεсի скωтвоσ кент
- Брιψጃд ε ሉ
- ዪ ըтриς δ
- Еቀօзвυլምф ጁρυнω ፒըречα
- ኒςኃղաхոж лևтр ևйለቻ сомጸрοб
- Ոሧисваτоπ ցоኬυղиս
- Ղιδоፒи глугաξоκуք д ዥጲскетрεжኟ
- Οпጏшиመи еጺሟ зոкոչէсли եстեнэη
- Аሞደх обխቺеще
- Ոкрሞጀуሽሩ упратቅм
- И каφичቃ оζолեኢωβ
- Αፀиժሧ кαֆերω ዐፍծигиզω
- Օւα чሪ
- О εсроրυ хօμօраз
- Звобኦдощ л ጭπθժиኜիчуш
- Αсе укрዉ
Pilihanc menunjukkan upaya yang dapat dilakukan masyarakat dalam memperkukuh NKRI. Menjunjung tinggi hukum dan peradilan menunjukkan adanya penghormatan pada hukum. Masyarakat juga diwajibkan berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan memajukan pendidikan nasional sebagaimana diatur dalam UUD NRI Tahun 1945.
- Kedatangan penjajah di Nusantara menyebawa sengsara dan belenggu bagi bangsa Indonesia. Hal ini yang kemudian memicu terjadinya perlawanan untuk mengusir penjajah. Pada masa perjuangan, perlawanan yang dilakukan rakyat pribumi terhadap kaum penjajah masih berbentuk perlawanan perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia berlangsung pada abad ke-19. Pada abad ini, seluruh daerah di Indonesia menentang pemerintah kolonial. Lantas, apa upaya pemerintah kolonial meredam perlawanan daerah?Baca juga Devide et Impera Asal-usul dan Upaya-upayanya di Nusantara Devide et Impera Devide et Impera adalah politik pecah belah atau adu domba yang diterapkan pemerintah kolonial di Indonesia. Strategi politik adu domba ini sendiri dipopulerkan oleh Julius Caesar dalam upaya membangun Kekaisaran Romawi. Setelah Belanda datang ke Indonesia, mereka mempraktikkan politik devide et impera dengan tujuan memecah belah sebuah kelompok menjadi lebih kecil sehingga lebih mudah ditaklukkan. Biasanya, langkah awal yang dilakukan pemerintah kolonial dalam menerapkan politik devide et impera adalah dengan make friends and create common enemy.
MengatasiIntoleransi. Selasa, 15 Agustus 2017 06:05 Reporter : Mochtar Pabotinggi. Mochtar Pabotinggi. ©2017 Merdeka.com. Menyongsong Peringatan Ulang Tahun ke-72 dari Proklamasi Kemerdekaan Kita: Oleh Mochtar Pabottingi. Sudah tiga tahun berturut-turut negeri kita dilanda intoleransi, dimulai pada masa kampanye Pilpres 2014
Freepik/kjpargeter Penyebab kegagalan perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah - Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan ini sudah ada sejak ratusan hingga ribuan tahun yang lalu. Kekayaan alam inilah yang akhirnya membuat Indonesia dilirik oleh negara-negara lain. Termasuk salah satunya adalah bangsa Eropa. Baca Juga Mengenal Sosok Raden Ajeng Kartini, Salah Satu Pahlawan Perempuan pada Masa Penjajahan Belanda Kedatangan bangsa Eropa memang awalnya disambut baik oleh rakyat Indonesia. Sayangnya hal itu justru dimanfaatkan untuk menjajah Indonesia. Di masa penjajahan itu rakyat Indonesia ditindas dan dijadikan pekerja kasar demi keuntungan para penjajah. Hal ini tentunya mengundang semangat juang rakyat Indonesia untuk bebas dari penjajahan negara lain. Namun, ternyata perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah sering mendapatkan kegagalan. Kira-kira apa yang jadi penyebab kegagalan perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah? Simak penjelasannya di sini, ya! Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Banyakmuncul organisasi- organisasi pergerakan yang menyuarakan aspirasi masyarakat pribumi yang telah hidup dalam penindasan penjajah. Mereka ingin menghancurkan kekuasaan kolonial di Indonesia. Mulai muncul paham-paham baru seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, dan pancasilaisme.
Creative Commons Melestarikan budaya menjadi salah satu upaya mempertahankan kemerdekaan - Sampai tahun 2020, Indonesia sudah merdeka selama 75 tahun. Kemerdekaan Indonesia dibuktikan dari pembacaan naskah proklamasi oleh presiden pertama Indonesia, Soekarno, pada 17 Agustus 1945. Indonesia memang sudah merdeka dari para penjajah, teman-teman. Meski begitu, sebagai warga Indonesia kita tetap harus mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Baca Juga Simak Kisah Sahabat Pemberani Jadi Pahlawan Kemerekaan di Video Ini Nah, meski sudah tidak ada penjajah yang menguasai Indonesia, ada berbagai hal atau upaya yang bisa dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Upaya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia pastinya berbeda dengan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia dulu, yaitu dengan berperang. Yuk, ketahui tiga upaya yang bisa kita lakukan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia! Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Demikiankalimat sakti dan terkenal dari I Gusti Ngurah Rai (1917-1946), Panglima Pasukan Ciung Wanara, yang gugur dalam perang puputan melawan pasukan Belanda di Desa Marga, Bali. Pada 20 November ini, Puputan Margarana diperingati dalam suasana tak biasa. Selain korban jiwa karena pandemi yang terus berjatuhan, ekonomi dunia, Indonesia dan
Mahasiswa/Alumni Universitas Indonesia27 Januari 2022 0225Hai Putri S., kakak bantu jawab ya. Upaya rakyat Indonesia melawan penjajahan Belanda dibagi menjadi dua masa, yaitu sebelum 1908 dan setelah 1908. Keduanya diklasifikasikan, karena memiliki karakter perlawanan yang berbeda. Untuk lebih detailnya, yuk simak penjelasan berikut. Pada masa penjajahan Belanda, rakyat melakukan perlawanan atas tindakan kesewenangan yang menyengsarakan rakyat. Para ahli mengklasifikasikan gerakan ini atas dua gerakan, yaitu 1. Gerakan Perlawanan sebelum 1908 Gerakan perlawanan pada masa ini memiliki ciri sebagai berikut a. Perjuangan bersifat lokal atau kedaerahan. b. Secara fisik dengan menggunakan senjata tradisional, seperti bambu runcing, golok, atau senjata tradisional lainnya. c. Dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik, seperti tokoh agama, atau bangsawan. d. Bersifat sporadis atau musiman. Diantara perlawanan rakyat sebelum tahun 1908, yaitu Perang Aceh, Perang Diponegoro, Perang Padri, Perlawanan rakyat Maluku. 2. Gerakan Perlawanan setelah 1908 Gerakan perlawanan pada masa ini memiliki ciri sebagai berikut a. Organisasi yang dibentuk bersifat modern. b. Lebih terarah atau terorganisasi. c. Bersifat nasional tidak kedaerahan. d. Dipelopori oleh kaum terpelajar. Pada masa ini atau dikenal masa pergerakan nasional, ditandai dengan munculnya organisasi modern yang memiliki cita-cita kemerdekaan, diantaranya; Perhimpunan Indonesia, Indische Partij, Partindo, PNI-baru, PNI, dan lain-lain. Semoga membantu ya.
PENGARUHISLAM TERHADAP PERLAWANAN RAKYAT BIMA DALAM MENENTANG PENJAJAH BELANDA TAHUN 1905 - 1910 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Humaniora Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar Oleh ABDUL AZIS KAMARULLAH RAH NIM. 40200110034 JURUSAN SEJARAH DAN
Hai adik-adik kelas 6 SD, berikut ini Osnipa akan membahas materi Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Melalui Perlawanan Fisik/Pertempuran. Pembahasan akan fokus kepada Mengapa Belanda ingin menjajah kembali Indonesia? Mengapa Tentara dan rakyat perlu bersatu untuk mempertahankan kemerdekaan? Jelaskan penyebab terjadinya pertempuran di Kota Surabaya! Mengapa Belanda melancarkan agresi militer ke-1? Apa yang dilakukan TNI dan pemerintah dalam menghadapi Agresi militer Belanda ke-2? Ketika bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, banyak pihak asing yang tidak menyetujuinya. Pihak-pihak asing tersebut antara lain Sekutu, terutama Belanda dan Inggris. Demikian pula dengan Jepang. Banyak tentara Jepang yang masih tersisa di Indonesia belum mengetahui jika mereka telah kalah dan menyerah kepada Sekutu. Mereka juga belum tahu jika bangsa Indonesia telah merdeka. Belanda datang kembali ke Indonesia dengan membonceng Inggris. Inggris merupakan perwakilan Sekutu di Asia Tenggara. Tentara Inggris ini diberi nama AFNEI di bawah pimpinan Jenderal Sir Philip Cristison Inggris bertugas melucuti senjata tentara Jepang yang masih ada di Indonesia serta membebaskan tawanan perang Sekutu. Kedatangan Inggris yang ternyata juga diboncengi tentara sipil Belanda yang disebut NICA ditentang oleh rakyat dan Pemerintah Indonesia. Mereka tidak menghormati kedaulatan bangsa Indonesia. Perlawanan rakyat terjadi di mana-mana. Perjuangan rakyat dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan dua cara, yakni perlawanan fisik dan diplomasi. Perlawanan fisik dilakukan dengan kontak senjata. Adapun perjuangan dengan diplomasi dilakukan melalui meja-meja perundingan. Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Melalui Perlawanan Fisik/Pertempuran Pertempuran 10 November 1945 di SurabayaPertempuran 10 November 1945 di Surabaya, yang kemudian setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Berawal dari tewasnya Jenderal Mallaby, pimpinan Sekutu. Adapun tokoh terlibat adalah Bung Tomo, Gubernur Suryo, Kolonel Ambarawa 15 Desember 1945Palagan Ambarawa, terjadi pada tanggal 15 Desember 1945 di Ambarawa Jawa Tengah. Kemudian, setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infantri Nasional. Insiden ini bermula dari Sekutu mempersenjatai tawanan yang sudah dibebaskan. Sekutu juga membebaskan orang-orang Belanda secara sepihak. Adapun tokoh yang terlibat dalam peristiwa ini antara lain Kolonel Isdiman dan Kolonel Lautan Api 23 Maret 1946Bandung Lautan Api, terjadi pada tanggal 23 Maret 1946. Insiden ini bermula dari Ultimatum Sekutu meminta senjata yang diperoleh dari tentara Jepang untuk diserahkan kepada Sekutu. Namun rakyat Bandung menolaknya, bahkan membakar Kota Bandung agar tidak dikuasai Sekutu. Tokoh yang terlibat antara lain Moh. Toha, Abdul Haris Nasution, dan Suryadi Area 10 Desember 1945Medan Area terjadi pada tanggal 10 Desember 1945 karena orang-orang Belanda menginjak-injak bendera Merah Putih. Tokoh yang terkenal adalah Ahmad Umum 1 Maret 1949 di YogyakartaSerangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Peristiwa ini dipicu Belanda yang menduduki Kota Yogyakarta dan mempropagandakan bahwa TNI telah hancur. Tokoh yang terlibat antara lain Letkol Soeharto dan Sultan Hamengkubuwono IX. Agresi Militer Belanda Aksi Pilisionil atau juga dikenal dengan sebutan Agresi Milite Belanda, adalah operasi militer yang dilancarkan oleh militer Belanda di Jawa dan Sumatera terhadap Republik Indonesia yang dilaksanakan dari 21 Juli sampai 15 Agustus 1947 aksi pertama dan dari 19 Desember 1948 sampai 5 Januari 1949 aksi kedua Agresi Militer I Operatie Product Operasi Produk Agresi Militer Belanda I direncanakan oleh Van Mook, dia merencanakan negara-negara boneka dan ingin mengembalikan kekuasaan Belanda atas Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut pihak Belanda melanggar perundingan Linggarjati yang telah disepakati sebelumnya, bahkan mereka menyobek kertas perjanjian tersebut. Kemudian pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda melancarkan aksi militer pertama dengan target utama kota-kota besar di pulau Jawa dan Sumatera. Agresi Militer Belanda 1 ternyata menimbulkan reaksi yang hebat dari dunia internasional. Pada tanggal 30 Juli 1947, pemerintah India dan Australia mengajukan permintaan resmi agar masalah Indonesia segara dimasukkan dalam daftar acara Dewan Keamanan PBB. Pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB memerintahkan penghentian dari kedua belah pihak yang mulai berlaku tanggal 4 Agustus 1947. Agresi Militer II Operatie Kraai Operasi Gagak Agresi militer kedua dimulai pada tanggal 18 Desember 1948. Pihak Belanda yang tetap bersikukuh menguasai Indonesia mencari dalih untuk dapat melanggar perjanjian yang telah disepakati. Bahkan pihak Belanda menuduh jika pihak Indonesia tidak menjalankan isi perundingan Renville. Oleh karena itu pihak TNI dan pemerintah Indonesia sudah memperhitungkan bahwa sewaktu-waktu Belanda akan melakukan aksi militernya untuk menghancurkan republik Indonesia dengan kekuatan senjata. Untuk menghadapi kekuatan Belanda itu, didirikan Markas Besar Komando Djawa NIBKD yang dipimpin oleh Kolonel Abdul Haris Nasution dan Markas Besar Komando Sumatra MBKS yang dipimpin oleh Kolonel Hidayat. Belanda melancarkan agresinya yang kedua dengan menggempur Ibu Kota RI, Yogyakarta. Pada agresi militer kedua ini, terjadi perubahan nama KTN komisi tiga negara menjadi UNCI dan pada saat agresi militer Belanda kedua ini, TNI meluncurkan serangan umum 1 Maret 1949 yang dalam waktu 6 jam TNI berhasil kembali menduduki Yogyakarta. 1. Mengapa Belanda ingin menjajah kembali Indonesia? PembahasanKarena Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan ingin menjadikan Indonesia sebagai negara boneka Belanda. 2. Mengapa Tentara dan rakyat perlu bersatu untuk mempertahankan kemerdekaan? PembahasanDengan bersatu tentu kita akan semakin kuat, tidak mudah terpecah belah sehingga dapat mempertahankan kemerdekaan. 3. Jelaskan penyebab terjadinya pertempuran di Kota Surabaya! PembahasanPertempuran di Surabaya disebabkan oleh kedatangan Sekutu untuk melucuti senjata Jepang. Masyarakat Surabaya marah dan menolak untuk menyerahkan senjata. Masyarakat melakukan serangan untuk mengusir Sekutu yang menyebabkan pemimpin sekutu Jendral Mallaby tewas. Hal tersebut memicu sekutu untuk menyerang kota Surabaya. Hingga terjadilah perang di Kota Surabaya. 4. Mengapa Belanda melancarkan agresi militer ke-1? PembahasanKarena Belanda ingin mendirikan negara-negara boneka dengan target utama kota-kota di pulau Jawa dan Sumatra. Mereka juga ingin mengembalikan kekuasaan Belanda atas Indonesia. 5. Apa yang dilakukan TNI dan pemerintah dalam menghadapi Agresi militer Belanda ke-2? PembahasanMendirikan Markas Besar Komando Djawa NIBKD yang dipimpin oleh Kolonel Abdul Haris Nasution dan Markas Besar Komando Sumatra MBKS yang dipimpin oleh Kolonel Hidayat. Serta meluncurkan serangan umum 1 Maret 1949. Demikian pembahasan mengenai Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Melalui Perlawanan Fisik/Pertempuran. Semoga bermanfaat. Pengunjung 1,447
. bagaimana upaya segenap rakyat indonesia dalam melawan para penjajah